Ombrometer (alat ukur curah hujan manual)
OMBROMETER
Ombrometer adalah suatu alat pengukur curah hujan manual yang biasanya diletakkan di kebun untuk mengetahui keadaan curah hujan bagi tanaman. Alat ini dapat digunakan untuk membaca ketelitian hingga 0,1 dalam satuan mili liter. Pembacaan data melalui ombrometer tidak dapat dilakukan setiap waktu, biasanya pembacaan ini hanya dilakukan pada pukul 07.00 WIB waktu setempat setiap harinya dengan cara diperiksa secara manual menggunakan gelas takar. Alat ini sangat penting dalam memahami iklim dan lingkungan, karena curah hujan adalah salah satu faktor utama yang mempengaruhi ketersediaan air, siklus hidrologi, dan pola cuaca. Jumlah air hujan yang terkumpul pada ombrometer diukur dalam satuan mili liter.
Penggunaan ombrometer juga dapat membantu petani dalam memantau tingkat kelembapan udara. Melalui pemantauan tingkat kelembapan udara, petani dapat mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan untuk menjaga kesehatan dan kualitas tanaman. Ombrometer termasuk ke dalam perangkat pengukur curah hujan yang biasa digunakan di daerah Indonesia, ombrometer memiliki kelebihan di antaranya:
1. Pengukuran data dilakukan secara manual sehingga bisa mengamati hasil yang digunakan secara langsung.
2. Ombrometer memiliki tingkat ketelitian tinggi dalam merekam data, dibanding dengan pengukur curah hujan otomatis.
3. Satuan alat yang digunakan, sama dengan satuan pada ukuran data, sehingga memudahkan dalam pengukuran.
Berikut bagian-bagian dari ombrometer
• Gelas ukur
Mempunyai fungsi sebagai pengukur curah hujan pada suatu wilayah.
• Tabung penampung
Untuk menampung air hujan
• Besi penyangga
Sebagai penopang alat ombrometer.
• Mulut corong
Bagian untuk menyaring kotoran dan tempat masuknya air hujan.
• Valve/Kran
Tempat keluarnya air dari tabung penampung.
Fungsi Ombrometer
untuk mengukur curah hujan, biasanya diletakkan dan dipasang di tempat yang memiliki sirkulasi udara dan tempat udara yang baik. Sehingga alat ini bisa secara langsung menampung air hujan dengan cepat.
Cara Kerja Ombrometer
1. Dilakukan pengamatan untuk curah hujan yang dilaksanakan pada setiap jam 7 pagi waktu setempat dengan jam yang sudah ditentukan.
2. Membuka kunci yang digembok agar air di gelas penakar hujan agar tertampung air ke dalam gelas tersebut.
3. Jika curah hujan melebih 25 mm atau belum mencapai 25 mm sebagainya kran ditutup terlebih dahulu, hanya saja tetap melakukan pembacaan dan pencatatan.
4. Untuk menghindari salah akibat parallax, pembacaan tersebut yang terjadi pada curah hujan di gelas penakar di dasar meniskusnya.
5. Jika dasar meniskus tidak tepat pada garis yang ada atau ditentukan skalanya, sebaiknya diambil saja garis skala yang terdekat dengan keberadaan dasar meniskus.
6. Jika dasar meniskus tepat berarti ambil di antara dua garis skala dan dibaca ketika angka yang berada di ganjil.
Komentar
Posting Komentar